Wednesday, December 26, 2012

Kancil dan Macan, Piko dan Si Jari Berdarah


Setelah setidaknya satu semester ini menggunakan Google Chrome, akhirnya malam ini aku kembali pada Mozilla Firefox. Entah mengapa, Chrome-nya menolak membuka pesbuk. Wah, kurang dong satu perabotan hehehe... Ada lagi yang ngeri-ngeri sedap malam ini. Setelah percobaan pertama sekitar dua minggu lalu, malam ini aku mencoba lagi Koffie Aroma Banceuy dari Mas Santo. Diseduh dengan air mendidih benar, diberi susu kental manis. Sayang, susu kental manisnya sudah terlalu sedikit, jadi terpaksa ditambah sesendok teh peres gula. Kenapa aku jadi pengopi lagi begini, ya? Yah, setidaknya tak sedikit pun kini terlintas keinginan merokok. Alhamdulillah. Insya Allah, akan tiba masanya, suatu hari nanti, ketika aku terbebas dari segala macam kebiasaan yang merugikan jasmani apalagi rohani; yang tinggal hanya kebiasaan-kebiasaan baik yang bermanfaat. Aamiin. Setelah kemarin seharian hujan tiada henti, hari ini tak setetes pun hujan turun. Maka beginilah aku, di ruang belakang E9 berkeringat-keringat menjelang tengah malam. Cantik dan anak-anak bobo di ruang tidur utama, [emang ada yang lainnya lagi?] setelah kudongengi Kancil dan Macan dilanjutkan Tragedi Piko. Sebenarnya aku ingin bercerita mengenai Si Jari Berdarah, tapi Khairaditta Azurat marah-marah.

Pagi ini aku mengikuti lokakarya bagi operator dialog.ui.ac.id, suatu aplikasi web yang, sejujurnya, jan ora keren blas. Satu-satunya yang lumayan keren adalah aku dikasih Rp 200,000 setelahnya, atau jika telah diredenominasi menjadi Rp 200 saja. Sungguh, Mak, malas kali pun awak tadi pagi, maka aku baru muncul ketika sudah hampir jam sebelas; padahal acaranya sendiri dimulai jam sembilan. Aku malah ke kantin dulu, dan mendapati bahwa semua saja sudah tutup kecuali Ian yang masih merebus Indomie. Belilah aku Indomie goreng dan teh biasa, padahal sebelum berangkat tadi Cantik sudah menggorengkan seekor susis Kanzler. Begitu teken daftar hadir, maka berhak mendapatkan sekotak kue-kue dari Pastel Mak Cik; isinya lemper, kue lumpur dan risoles serta aqua gelas. Habis itu, aku merasa ingin ngopi; maka keluarlah aku ke kantin kecil di bekas Perpus Pusat itu untuk membeli Indocafe Coffeemix, Aqua botol dan... sebungkus nasi uduk yang sangat bersahaja. Belum sampai jam 16.00, penyelenggara membolehkan kami pulang; maka dapatlah lagi sekotak Suhariasih. Barusan ini aku makan hokben, yah, meski dua ronde, habislah itu satu porsi. Ronde pertama aku terengah-engah karena Maghrib tadi menggendong sekarung pupuk kandang merek Fawaz Hamdou Azurat. Jadi apa inti paragraf ini? Intinya, aku tadi sebelum Maghrib mampir melihat M14. Aduhai, betapa permai rumah itu... Ya, Allah hamba mohon berkatilah. Aamiin.

Amboi, panas benar malam ini... Haruskah aku mandi? Oh ya, tadi sore, ketika sedang memacu Vario, terbersit padaku ingin menulis mengenai anjing. Anjing itu, Kawan, harus dilatih. Naluri dasarnya, seperti kata Sesar Malin, tidak mungkin hilang. Akan tetapi, agresivitasnya dapat dikendalikan. Awalnya, aku ingin menulis satu entri tersendiri mengenai hal ini. Namun, ...ya sudahlah, kurasa cukup dalam satu paragraf ini saja. Anjing harus dilatih melakukan hal-hal yang baik, yang berguna bagi kesehatan jiwanya. Cukup dengan satu bisikan ssttt..., palingkan ia dari hal-hal yang dapat memicu keliarannya. Terlebih penting lagi, ini sebenarnya bukan hanya latihan bagi anjing, melainkan sekaligus tuannya, yakni pikiran. Pikiran harus selalu terkendali. Tenang namun asertif, begitu kata Sesar Malin. Shyuper sekali, Sesar. Aku dulu biasa melakukan itu dengan baik, sampai pada suatu ketika aku bosan melakukannya, maka kulepas-liarkan saja angjingku. Tidak hanya itu, bahkan pikiranku pun kulepas-liarkan. Kini, adakah waktu yang lebih tepat dibandingkan sekarang untuk memasang kembali kekang itu? Anjing ini harus didisiplinkan. Ia harus tahu siapa pemimpin kawanan. Aku pemimpin kawanan itu. Kau anjing, harus selalu berada di bawah pimpinanku. Dengan mengucap ta'awudz dan basmalah, Insya Allah, anjing ras dari jenis cerberus berkepala dua atas-bawah ini menjadi anjing yang berkelakuan baik, agar dapat itu surat keterangan bebas G30S. Aamiin.

No comments: