Thursday, June 08, 2006

Bahkan Malam-malam Menjadi Lebih Baik


Sejauh ini aku masih belum menemukan titik mulai yang mantap untuk melesatkan bagianku. Hanya yang kutahu, birokrasi negara Weberian melahirkan hukum administrasi negara, Gerakan Developmentalis melahirkan aliran hukum dan ekonomi, dan Neoliberalisasi menjadi rebutan diantara keduanya. Padahal ketiganya memiliki tema yang sama, yaitu: Keterlibatan Negara dalam Kegiatan Ekonomi - atau mungkin lebih tepat disebut sebagai tarik-menarik antara negara dan pasar. Pengetahuan dan wawasan baru berkesiuran di benakku, dan aku belum ada bayangan mengenai kerangka yang tepat untuk mewadahi mereka semua.

Apa relevansinya kalau dalam Bab Dua ada subbab yang menerangkan mengenai kronologi pertempuran antara negara dan pasar? Mari kita renungkan dahulu topik utamanya: Kedudukan negara sebagai penyerta modal dalam PT Persero. Kalau begini judulnya mungkin agak relevan, sehingga dalam judul tidak usah ditambah embel-embel "ditinjau dari prinsip-prinsip hukum perusahaan". Prof. Safri kelihatannya mau menekankan dikotomi antara publik dan privat dalam permasalahan ini, melalui pertanyaan: "Mengapa ada PT. Persero?"; Sedangkan sebelumnya kita take for granted saja PT Persero itu. Duh, masih belum maju juga ternyata. Masih itu saja yang kupermasalahkan. Mungkin memaksa menulis akan jauh lebih baik. Insya Allah.

Sedikit kesenangan mungkin tidak menjadi apa, sekalipun kesenangan itu dosa lebih baik sakit. Yang berbahaya adalah kejenuhan karena rangkawaktu yang sangat sempit. Dan kecenderunganku untuk terus menginjak pedal gas - setelah itu melepasnya tanpa mau mengingat pernah ada pedal gas di situ. Dan ketidakpedulianku apakah sudah sampai atau belum, sekalipun aku tengah berusaha keras memperbaikinya. Sedikit kesenangan mungkin justru menjadi bagus dan semangat. Ya, siapa tahu. Selalu saja cerita lama, berjuang demi cinta dan kebesaran. Masalahnya adalah lakukan atau mati. Dunia akan selalu menyambut pecinta, sejalan berlalunya waktu.

No comments: