Monday, December 16, 2013

Seperti Awalnya, Akhirnya pun Seperti (Ada)


Hari ini, tepat setahun yang lalu, aku menulis sebuah puisi tentang kutang berisi wiski. Setelah setahun kemudian, ternyata keadaanku masih tidak beranjak. Ya, sekarang ini, keadaanku masih tepat seperti setahun lalu. Maka terdengarlah olehku Francis Goya memainkan Nostalgia, perasaanku sendiri. Ini memang tempat untuk mencurahkan perasaan, dan memang hanya perasaan yang dapat dicurahkan. Gagasan tidak. Impian tidak. Masa depan? Masa iya? Masa bodoh! Konon aku akan menjadi Ketua ICT-FHUI. Puh! Menyebalkan sekali sebutan itu. Mengapa tidak Manajer Sistem Informasi? Apatah yang dapat diharapkan dari tempat yang ada veritas, probitas dan iustisia-nya? Aku sudah tidak mampu, sungguh aku kehilangan selera untuk mencaci apapun, bahkan diriku sendiri. Tidakkah itu mengerikan?!

Ygg Head of Galaxy Warriors
Subhanallah, Concerto d'Aranjuez, hal mana Januar Jean Merel Bruinier ikut-ikutan senang. Kawanku, di mana pun kau berada, semoga Allah menolongmu. Maafkan aku tidak menjadi teman yang lebih baik bagimu. Mendengarkan Concerto d'Aranjuez di pojokan Sesfak begini, sudah jam delapan malam begini, benar-benar sesuatu banget. Bahkan kuulangi! Ya, kurasa rendisi inilah yang dimainkan oleh Suara Irama Indah menjelang Maghrib dulu. Hhh... Suara Irama Indah, lalu Delta... lalu apa lagi? Ampun, Ya Allah. Ampunilah hamba... Aku adalah masa lalu. Bapak Ibu adalah masa depanku. Istriku adalah kekinianku. Begitu saja aku membatin ketika melewati Gereja Bethel Depok. Apa masa depanku? Mengapa juga aku bercanda tadi ketika Istriku mengharapkan berita baik dari... ADRIAAN BEDNER! Meski kuyakin, sebaik apapun berita, senangnya tidak akan lebih lama dari senangnya melihat Liverpool menang di White Hart Lane malam kemarin. 5 - 0. Suarez, Henderson, Flanagan, Suarez, Sterling.

Tidak lah. Jika benar berita itu sampai datang, senangnya Insya Allah lama. Oh, apakah yang kuinginkan dari hari esok? Apa?! Aku ingin semester gasal ini segera berakhir. Lalu apa? Nonton Walking with Dinosaurs yang katanya 3D? Apakah aku akan senang? Aku memang sudah punya tempat minumannya --yang ada mainan di atasnya, seekor Allosaurus-- yang gara-gara itu aku jadi kepikiran untuk mengoleksi figurin dinosaurus. Akankah itu membuatku senang? Akankah itu membuatku merasa memiliki sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan dan diharap-harapkan? Mana mungkin?! Ketika kanak-kanak saja tidak pernah begitu aku berpikir. Satu-satunya hal tidak berguna (emang iya...?) yang terus kutekuni sampai hari ini adalah menjadi fans Liverpool. Itu saja sudah cukup bodoh. Buat apa aku menjadi bagian dari berjuta-juta... konsumen?! Aku cuma seorang konsumen, yang membeli tontonan Liga Premier Inggris dari Nexmedia, sedang Nexmedia pasti membelinya dari kapitalis yang lebih besar lagi, dan seterusnya...

Sudahlah jangan banyak-banyak

No comments: