Wednesday, January 08, 2014

Harihara Hari-hari Wara-wiri Keserimpet


Sungguh, bertuhan merupakan sesuatu yang setarikan nafas dengan hidup bernegara bagi bangsa kita sudah sejak lama, ketika Tuhan dan raja merupakan satu yang dapat dibedakan namun tidak mungkin dipisahkan. Bukan raja namanya jika tidak mampu mengeraskan Kelembutan Tuhan. Bukan raja namanya jika tidak mampu melembutkan Kekerasan Tuhan. "Ah, sudah lama aku mengatakannya. Sudah berkali-kali," desah Ki Macan sambil membetulkan letak duduknya. Entah apa sebabnya, Ki Macan muncul di sore Rebo Legi ini menjelang Maghrib. "...dan siapa bilang Hindu itu politeis!" Tiba-tiba saja ia meraung. "Wisnu adalah hati Siwa, begitu juga Siwa adalah hati Wisnu," kini suaranya penuh keteduhan. Mereka pikir, dengan mengucap dua kalimat syahadat saja lalu sudah tauhid, sudah monoteis. Apalagi sudah haji. Betapa banyak politeis di antara kalian, orang-orang modern. Modernitas justru menciptakan semakin banyak ketakutan dan harapan, dan ketakutan-ketakutan dan harapan-harapan itulah tuhan-tuhanmu, seperti orang dahulu takut pada Kala, pada Kali, pada Yamadipati, berharap pada Sri, pada Laksmi, pada Kamajaya dan Kamaratih. "Kalian orang-orang kantoran, takut pada tanggal tua berharap pada tanggal muda, takut dan berharap pada pejabat dan jabatan, takut dan berharap pada macet-lancarnya pangkat dan karir. Amboi, banyak nian tuhan kalian!" tetak Ki Macan sebelum, seperti biasa, menghilang dalam kegelapan.

Memang sudah beberapa hari ini, setelah sekitar dua minggu dirundung koreksian, aku mondar-mandir sok sibuk entah apa-apa. Teringatnya, hari ini aku dilantik sebagai Pejabat FHUI, yang dalam hal ini adalah Ketua ICT dan Komunikasi Internal, (ICT Komint) yang nama jabatannya, seperti kata Sisun Julkiply Pane, seperti betol walau sungguh agak kurang yes; namun tentu saja aku harus menghormati Sop Toma yang sudah capek-capek mengarangnya. Dalam pada itu, tidaklah ada bedanya apa yang dikatakan oleh Koh Ah Jin dan Sisun Teguh Rumiyarto juga Eri Budiman. Potensiku disia-siakan. Potensi? Sia-sia? Apa itu potensi? Apa itu sia-sia? Aku tidak percaya jika Pangeran Benowo sekadar lemah dan takut berkelahi. Kurasa ia hanya malas saja berkelahi untuk kekuasaan. Berkelahi untuk berkuasa? Aduhai, macam tidak ada lagi yang lebih betol untuk dikerjakan di dunia ini. Maka ia memberikan begitu saja kekuasaan pada yang sangat menginginkannya. Apakah itu salah? Bisa jadi, terlebih bila yang mengambil kekuasaan itu adalah seseorang yang lalim. Lalu apa kau sendiri tidak lalim? Aku sendiri lebih suka mengurus diriku sendiri. Aku suka menolong. Aku seperti Kwai Cheng Caine. Namun sungguh musykil lagi memalukan jika aku mengiklankannya, menggembar-gemborkannya. Aku suka menolong, ayo, siapa yang mau kutolong. Sesederhana itu. Lagipula, tidakkah lalim jika aku membiarkan hatiku dikeruhkan oleh gambaran-gambaran dunia? Tidakkah aku mendzaliminya?

Perut ini... Perutku ini juga sudah kudzalimi sampai buncit begini. Hei, sedangkan badak cilik membutuhkan lari-lari kecil setiap hari untuk kesehatan pencernaannya. Teringatnya, tadi malam aku berjalan kaki dari rumah ke depan ingin membeli ketoprak. Sampai depan ternyata ketopraknya entah tidak jualan entah sudah tutup. Setelah diaspal bulevar utamanya, Qoryatussalam Sani memang terasa seperti sebuah perumahan... yang permai! Sungguh suatu kenyataan yang harus disyukuri tinggal di tempat yang sangat permai seperti itu. Malam itu sambil berjalan kunikmati bunyi-bunyian binatang malam. Jika saja tidak karena membahananya pengeras suara orang maulidan entah di mesjid sebelah mana, malam kemarin sungguh syahdu. Malam syahdu seperti itu dapat mendatangkan kesehatan jasmani rohani, aku yakin. Akan tetapi, dapatkah aku melakukannya sambil ber-ICT Komint dan ber-BBP-DJI dan lain-lainnya itu, terlebih jika tujuannya adalah uang yang banyak? Ini bisa nanti dijawab. Satu hal, [Asep-style] membereskan rumah dapat menjadi suatu tindakan awal yang menentukan. Rumah yang bersih, rapi dan wangi, terlebih bila wewangiannya berasal dari sesuatu yang dibakar, badan bersih dan Yasin Fadhilah; bahkan petuah-petuah Syekh Abdul Qodir al-Jilani! Wow, Insya Allah, sedikit atau banyak pun ICT Komint dan BBP-DJI tidak akan berpengaruh; atau, sekurangnya, tidak akan terlalu terasa. Bagaimana dengan HAN Sektoral?

Tekuni Disiplin yang Membangun

No comments: