Friday, March 03, 2023

Kisut: Tinjauan Kritis Kemakmuran [Daging] Sapi


Manisnya es teh leci meski kupingnya caplang, maka dicepol kecil dua di atas kepalanya. Namun kenyataan bahwa ia mungkin memakan [daging] babi juga, terlihat dari bodinya yang sintal cenderung demplon. 'Ku rasa bukan begitu cara opung Kopral Marinir Purnawirawan Albert Nainggolan Lumbanraja turunan Sirajalottung menggunakan tanda kurung, meski aku belum pernah lihat beliau menggunakan kurung siku apalagi kurawal. Opung Albert tentu kopral marinir sungguhan, tidak sepertiku yang kopral taruna purnawirwirya sehingga ditertawakan Kol. (CBA) Hamdi Wibowo.
Meski kedemplonan mondar-mandir di hadapan mata kepala, seorang terpelajar terus menekuni tinjauan kritisnya terhadap kemakmuran [daging] sapi sebagaimana terpampang dari mimiknya. Selisih dua puluh tahun memang jelas tegas perbedaannya. Suatu ragaan yang terlalu menampakkan jelas ragaan yang harus dimusnahkan meski dari goblog ini, karena goblog ini seperti orang-orangan plastik atau serat kaca yang cuma ada torsonya, sedang organ-organ dalamnya bisa dicopot-copot sampai bolong-terowong itu torso. Beberapa organ itu bahkan ada cantelannya agar tetap pada tempatnya. Ini akibat khayalan tak berdaya.

Bang Jep menertawakan kegilaan seakan tidak jelas-jelas ada pada sahabatnya, Roberto Bellarmino Gratio, yang mukanya harus dilestarikan karena sudah terancam punah: wajah manusia Jawa asli, tulen! Astaga, tak pernah 'ku sadari betapa gerai mekdi di dekat tempat orang-orang dengan daya beli tepat di ambang-batas sepertiku tinggal dapat begini penuh di akhir minggu. Apa ini menjadi semacam tempat wisata, seperti untuk rekreasi begitu. Coba 'ku tanyakan ini pada duo Jep and Grat agar direview. Biar bertemu perempuan yang setulus hati mencintaimu ,'Yo.

Sejuk manisnya es teh leci membasahi kerongkongan yang kering-kerontang tidak pernah dibasuh kisah kasih asmara, seperti kerongkongannya Gratio hahaha. Sedang Dik Nana dikata Bu Haji oleh Bapaknya Luna yang tidak sembuh juga asal-asalannya [memangnya aku sudah sembuh], ada baiknya aku segera meningkatkan jabatan fungsionalku sekadar biar lucu. Aku sangat ingin naik haji dan sewaktu muda pun kuminis. Biar juga 'ku tulis di sini, Prof. Uwi memberiku "A" untuk Hukum Perburuhan karena makalahku yang berjudul "Peran Serikat Buruh dan Partai Buruh dalam Menegakkan Hukum Perburuhan".

Harus ditegaskan pula di sini, sirup mawar tidak dibuat dari air mawar! Meski kegempalan berjongkok di hadapanku memakaikan kacamata karton pada anak-anak perempuan kecil seraya berselfie ria, perhatianku teralihkan darinya. Kini inderaku dikuasai Armada yang bukan utara atau timur atau barat, seperti perut yang dikenyangkan oleh kemakmuran [daging] sapi dan goreng ikan bungkus. Aku mematung di dekat pintu keluar, dengan wajah yang mungkin bagi orang-orang di sekitarku tampak serius. Aku memasang wajah tolol, padahal, seperti biasa, jika sepi sendiri.

Uah, betapa sedapnya dram sner dan bas dipukul satu-satu begini, dengan bas gitar sekali-sekali bersinkopasi. Aku menulis begini seakan tahu apa yang 'kutulis. Begitu saja aku terlempar ke waktu-waktu ketika aku masih semuda Bapak-bapaknya Duma dan Luna. Betapa menyakitkan waktu-waktu itu ketika aku bertahan satu cinta. Aku memang tidak pernah lebih dari satu cinta. Jika aku jatuh cinta, maka itu untuk selamanya. Jika 'ku berikan hatiku, maka itu seutuhnya. Cobalah lakukan itu, 'Yo, mungkin kau akan berhenti komunis. Ada satu masalah: Kau tidak seganteng daku. 

Bukan studio di Kees Broekmanstraat itu yang hadir dalam cipta, melainkan kabin Miniarta M04 trayek Pasar Minggu - Depok Dua, Tengah, Timur, Dalam. 'Ku lakukan itu semua demi cinta, sampai sesak dadaku, panas mataku. Hanya ini bisaku, maka 'ku lakukan semua kebisaanku. Jika aku harus meningkatkan kebugaran, maka itu demi cintaku, kali pertama, pada Ibuku, kali kedua, pada Cantik, Istriku satu-satunya. 'Ku ambil resiko mempermalukan diri sendiri menghadap Padang juga demi Cantik. Tak seorang pun tahu apa yang 'kan terjadi sedetik lagi. 

No comments: