Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Hamba berlindung kepadaMu Ya Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut namaMu Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagiMu Tuhan seluruh alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan kami, kekasihMu, Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasalam beserta seluruh keluarganya, para sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia berpegang pada Quran dan Sunnah sampai akhir jaman. Aamiin Yaa Rabbal alamin.
Pada jam 02.47, Bapak mengirimkan sms demikian. “Bon, saatnya SMATN melahirkan pemimpin. Bapak ingin kamu bersikap layaknya pemimpin yang santun, merakyat, sederhana tapi tegas, berani dan cermat. Keadaan negara mengharuskan bergerak maju. Bapak selalu tahajud untuk itu. Mungkin harapan Bapak terlalu muluk, tapi memang itulah yang bergaung di dalam jiwa Bapak.”
Aku baru membalasnya selepas shalat shubuh pada jam 05.38. “Aamiin Yaa Rabbal alamin. Insya Allah semakin banyak yang berdoa seperti Bapak. Rakyat Indonesia sudah terlalu lama dibohongi, jadi bulan-bulanan bahkan oleh bangsanya sendiri. Insya Allah, one of these days Gusti Allah berkenan mirengke dan ngijabah doa Bapak dan mungkin jutaan lainnya Rakyat Indonesia, apalagi yang mendoa sambil tahajud. Insya Allah saya juga berdoa agar diparingi rahmat hidayat seperti itu juga, mendoa sambil tahajud. Aamiin.”
Jika melihat isi blog orang lalu teringat blog sendiri, rasanya malu. Aku membaca-baca blog orang ketika ingin melipur laraku sendiri berharap ampunan Allah dan kesembuhan, kesehatan yang sempurna. Jawabannya satu. Tahajud. Ndilalah kersaning Allah, Bapak mengirim sms begitu rupa. Sepertinya memang tidak ada cara lain. Hari ini aku tidak terbangun tengah malam. Setidaknya, aku berusaha untuk tidak tidur lagi setelah shubuh. Kudengar ini pun salah satu sunnah Rasul. Terlalu banyak yang kudengar, sedikit sekali yang kujalankan.
Manfaat apa yang didapat orang dari membaca-baca blogku? Menurut statistik, kebanyakan peselancar dunia maya tersesat ke blogku ketika mereka menelusur mengenai mantra santet dan gadis cantik. Sementara aku dituntun gugel ke arah blog orang-orang hebat ini yang memberitakan berbagai pengetahuan yang sangat berguna. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Pun demikian, masih saja aku menulis-nulis begini. Sejujurnya, aku tidak terpikir hal lain agar tidak tidur selepas shubuh, kecuali menulis-nulis. Ya Allah ampunilah hamba, kasihanilah hamba, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau ridhai.
Aku berjanji untuk menulis suatu serial esai, masing-masing lima ratusan kata, mengenai sejarah maritim Indonesia. Selain itu, aku juga berjanji pada diriku sendiri untuk menulis laporan kegiatan kemarin bersama Pak Try dan Pak Teddy. Menilik dari perasaanku pagi ini, Insya Allah aku mampu melakukannya. Satu hal yang sedikit membuatku risau adalah harus pergi ke Medan Merdeka Barat selama dua hari berturut-turut. Ya Allah, hamba mohon pertolonganMu. Karuniakanlah kepada hamba kesehatan yang sempurna, dan jalan yang sempurna menuju hal itu.
Hari ini aku berniat untuk pergi ke kampus mengambil tasku. Ya Allah, jauhkanlah hamba dari apa yang hamba takutkan itu. Segala sesuatu datangnya dari Engkau. Memang hamba sungguh bodoh lagi durhaka. Ampunilah hamba, Ya Allah, kasihanilah. Hanya kepadaMu hamba dapat memohon pertolongan, belas kasihan, ampunan, Duhai Maha Penolong, yang pertolongannya sempurna. Ya Allah yang Maha Berbelas Kasih, Maha Pengampun. Kasihanilah Bapak hamba. Kasihanilah kedua orangtua hamba. Hamba mohon dituntun ke jalan bakti kepada mereka berdua. Aamiin Yaa Rabbal alamin.