Aku bisa saja pura-pura
tidak mengantuk dan terus berpuisi
Sungguh malam-malam begini
kepenatan seperti merajalela
Kebutuhan untuk dipenuhi
Keinginan yang bisa diharapkan
dari otak yang kelelahan
sedang tengah malam mendekati
Tak kudapatkan di sini
takkan kudapatkan pun di mana
Jangan. Tidak ke sini justru ke sana
Meski menganga. Jangan lagi
Kemilaunya menyilaukan tak menyinari
Lembutnya menggoda tak menyelimuti
Sinar. Selimut. Siapa yang peduli
Ini tentang kegundahan hati
Teruraiku. Mencair 'ku mencarinya
Di situ ada meski ada di situnya
Tertujuku. Memuramku durjanya
Di sana tiada memang tiada di sananya
No comments:
Post a Comment