Kemarin sore aku tertawa-tawa saja. Aku selalu takut jika begitu, tapi jelas Allah punya ketentuan yang tidak mungkin dipahami wawasan manusia yang sempit dan terpenjara. Bubur Kacang Ijo adalah hal termanis yang bisa kudapatkan di hari pagi. Ketika kumelihatnya terasa enggan di hati. Namun telah terhidang di meja, dan bukan kebiasaanku untuk berpaling dari makanan yang masih mungkin dimakan. Lantas kumakan juga sampai habis setengah lebih, dan hatiku tiada gembira. Bahkan 250 ml susu kacang kedelai hangat pun tidak membantu mengangkat suasana hatiku. Aku belum coba kopi.
Melihat satu-satunya kemungkinan mengenai hari-hari yang akan kulalui setidaknya dalam bulan ini, aku ragu apakah irama latihan badanku dapat kupertahankan. Mengubah kebiasaan menjadi lebih baik tidak menjadi apa. Namun duduk berjam-jam sehari penuh jelas bukan kebiasaan yang baik. Pun itulah yang harus kulakukan untuk menyelesaikan apa yang harus kuselesaikan. Mungkin satu-satunya harapanku tinggal mengatur makan.
Sepanjang hari sampai larut malam kemarin perutku bermasalah lagi. Ya Allah, hamba mohon karunia kesehatan dan tubuh yang ringan. Malu rasanya mengaku hamba-Mu dengan tubuh seberat ini. Seakan tiada mampu hamba menahan diri dari berlebih-lebihan. Engkau lebih tahu apa yang tersembunyi dalam hati hamba. Ya Allah, jauhkanlah hamba dari dosa dan kesia-siaan. Hamba mohon pertolongan. Hamba mohon belas kasihan.
Biarkan Aku membungkusmu dalam cinta yang hangat dan lembut...
No comments:
Post a Comment