Bila burungku tidak bercelana begini, apa benar yang 'kurasakan. Adakah ini kali pertama aku menulis entri dengan Lenovo PC AIO 520, 'kurasa tidak. Hei, Lenovo ini, seperti halnya HP-ku dulu, 520. Uah, menarik, seperti yang sering dikatakan Efraim. Sekarang pun ada HP Chromebook 11 yang ternyata lebih berat dari Infinix X2 punya Cantik. Tidak mengapa, namun betapa borosnya. Aku jadi punya beberapa stasiun-kerja, satu yang statis, satu yang mobil. Sedang burungku tidak bercelana begini, berbicara mengenai alat-alat produksi, mengingatkan waktu-waktu yang telah lalu.
Adanya aku mengetiki di jam terakhir Agustus 2022 ini, ada perasaan meletup-letup seperti ingin mengetik yang benar. Namun apa daya, September 2022 tinggal agak sejam lagi. 'Kukatakan tadi pada Cantik, aku butuh pendinginan setidaknya sejam setelah mengetik, yang mana berarti berpikir keras. Itulah sebabnya aku mengetiki kini, yakni, yang tidak pakai berpikir. Seperti keadaan burungku sekarang, tidak bercelana, padahal ini sekarang sudah Cheyenne. Adakah hubungannya dengan Apache besutan The Shadows, mungkin perlu diperiksa. Begitulah aku selalu memeriksa fakta-fakta yang gunanya sama dengan bola biliar berbulu. Kelewatan...
Jika pun musim hujan, musim hujan kapan, 1995-1996 atau 1996-1997. Awal dua puluhan ketika itu, astaga. Sudah barang tentu aku tidak ingin kembali ke situ. Bapak pun jangan sampai dikembalikan ke situ. Betapa sedihnya Bapak ketika itu. Sampai saat terakhir aku juga tidak berhasil membahagiakan Bapak. Namun kebahagiaan jelas tidak di atas bumi ini tempatnya. Aduhai, menangis untuk sebuah bayangan ini asyik sekali. Bagaimana 'San, 'Gar, perasaan kalian ketika membacanya. 'Rid, apa kabarmu. Aduh betapa kusmasai hidupmu, bagai kusmasainya pikiranmu.
Apakah entri ini mengenai laki-laki muda seperti Farid, Sandoro, Togar, Gugum Ridho, atau yang lebih muda lagi seperti Efraim, Conrado, bahkan Zefanya. Bang Jep semuda itu sudah mengurus kelas-kelas dan materi-materi hukum lingkungan. Apakah memang seharusnya begitu, atau seperti Farid. Aku saja masih belum percaya, jika mengingat caraku hidup jaman muda, masih diberi kesempatan sehingga kini. Jelas apapun keberadaanku kini tidak ada hubungannya dengan apapun yang kuusahakan. Aku bukan orang yang mengusahakan sesuatu dari muda.
Seperti malam ini, aku membiarkan burungku tidak bercelana sampai melata-lata ke dalam tenda seorang syekh dari Arab, tepat di alinea ini. Akan tetapi, orang akan merasakan akibat dari kebiasaannya, dan kebiasaan-kebiasaanku, 'kurasa, banyak buruknya. Seperti ini, seperti yang dilakukan pemimpi adalah KRL ekonomi tak berpintu entah ke mana. Jika pun ke Bogor aku tidak ingat sama sekali apa yang 'kulakukan. Andri Sihasale pun sudah mati tidak mungkin ditanyai. 'Rid, janganlah menjadi setolol aku ketika muda, nanti menyesal di hari tua. Sungguh.
Halo, gadis mungil. Tidak pernah tertarik pula aku pada gadis mungil, meski Hari sampai tahu bahwa Astrid Sihite satu geng dengan Fitriana Gugum Ridho. Sudahlah, cium aku banyak-banyak pada muncungku cha cha boom. Sayangku, jika kau sampai meninggalkanku, maka tiap impian kecil akan terbang dan aku akan mati. Halah, mudah sekali mati seperti kecoak, sedang kecoak saja tidak mati-mati. Kecoak sudah kawin lagi belum? Cintailah aku tolong, sedang aku miskin masai begini. Tidak menjadi masalah. Aku malah sedang semangat berkarya, mencipta-cipta.
Bagaimana caramu melakukan apa yang kaulakukan terhadapku? Aduhai cantik sekali. Tidak pernah berhenti cantik kau. Tepat pada saat ini, atau sebenarnya sudah lama sekali, mungkin semenjak memasuki umur empat puluhan, engkau tidak pernah berhenti cantik. 'Kurasa sampai kapan pun kau akan selalu cantik. Maka 'ku memohon padamu, tolong senangkanlah aku. Dengan apa aku akan disenangkan. Maka benar belakalah sabda Rasulullah, kedamaian dan keberkahan semoga selalu atas beliau sekeluarga dan para sahabatnya, kesenangan itu adanya lima kali sehari.
Coba lihat itu burungnya tidak bercelana begitu. Itu, burung yang ada di kiri gambar. |
Jika pun musim hujan, musim hujan kapan, 1995-1996 atau 1996-1997. Awal dua puluhan ketika itu, astaga. Sudah barang tentu aku tidak ingin kembali ke situ. Bapak pun jangan sampai dikembalikan ke situ. Betapa sedihnya Bapak ketika itu. Sampai saat terakhir aku juga tidak berhasil membahagiakan Bapak. Namun kebahagiaan jelas tidak di atas bumi ini tempatnya. Aduhai, menangis untuk sebuah bayangan ini asyik sekali. Bagaimana 'San, 'Gar, perasaan kalian ketika membacanya. 'Rid, apa kabarmu. Aduh betapa kusmasai hidupmu, bagai kusmasainya pikiranmu.
Apakah entri ini mengenai laki-laki muda seperti Farid, Sandoro, Togar, Gugum Ridho, atau yang lebih muda lagi seperti Efraim, Conrado, bahkan Zefanya. Bang Jep semuda itu sudah mengurus kelas-kelas dan materi-materi hukum lingkungan. Apakah memang seharusnya begitu, atau seperti Farid. Aku saja masih belum percaya, jika mengingat caraku hidup jaman muda, masih diberi kesempatan sehingga kini. Jelas apapun keberadaanku kini tidak ada hubungannya dengan apapun yang kuusahakan. Aku bukan orang yang mengusahakan sesuatu dari muda.
Seperti malam ini, aku membiarkan burungku tidak bercelana sampai melata-lata ke dalam tenda seorang syekh dari Arab, tepat di alinea ini. Akan tetapi, orang akan merasakan akibat dari kebiasaannya, dan kebiasaan-kebiasaanku, 'kurasa, banyak buruknya. Seperti ini, seperti yang dilakukan pemimpi adalah KRL ekonomi tak berpintu entah ke mana. Jika pun ke Bogor aku tidak ingat sama sekali apa yang 'kulakukan. Andri Sihasale pun sudah mati tidak mungkin ditanyai. 'Rid, janganlah menjadi setolol aku ketika muda, nanti menyesal di hari tua. Sungguh.
Halo, gadis mungil. Tidak pernah tertarik pula aku pada gadis mungil, meski Hari sampai tahu bahwa Astrid Sihite satu geng dengan Fitriana Gugum Ridho. Sudahlah, cium aku banyak-banyak pada muncungku cha cha boom. Sayangku, jika kau sampai meninggalkanku, maka tiap impian kecil akan terbang dan aku akan mati. Halah, mudah sekali mati seperti kecoak, sedang kecoak saja tidak mati-mati. Kecoak sudah kawin lagi belum? Cintailah aku tolong, sedang aku miskin masai begini. Tidak menjadi masalah. Aku malah sedang semangat berkarya, mencipta-cipta.
Bagaimana caramu melakukan apa yang kaulakukan terhadapku? Aduhai cantik sekali. Tidak pernah berhenti cantik kau. Tepat pada saat ini, atau sebenarnya sudah lama sekali, mungkin semenjak memasuki umur empat puluhan, engkau tidak pernah berhenti cantik. 'Kurasa sampai kapan pun kau akan selalu cantik. Maka 'ku memohon padamu, tolong senangkanlah aku. Dengan apa aku akan disenangkan. Maka benar belakalah sabda Rasulullah, kedamaian dan keberkahan semoga selalu atas beliau sekeluarga dan para sahabatnya, kesenangan itu adanya lima kali sehari.